Cibinong seksi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten,Bogor.Senin 17 Juli 2017 Berbagai kegiatan dan trobosan  dilakukan oleh seksi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian guna memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap seluruh stake holder yang ada seperti yang dilaksanakan di the Rizen Kedaton Resort jalan Lodaya Gununggeulis. Dalam kesempatan tersebut kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor selaku pengendali kegiatan berharap agar pelaksana acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dan yang tidak kalah pentingnya bahwa seluruh peserta akan pulang dengan membawa bekal pengetahuan sesuai dengan isi tema dalam kegiatan tersebut, Mekipun kegiatan hanya berlangsung 3 hari tetapi pihaknya berharap acara ini menjadi ajang pembelajaran dan berbagi serta bertukar pengalaman dengan sesi tanya jawab dengan nara sumber tegas kadis Perdagangan dan Perindustrian Dace Supriadi . Sementara itu sebagai pengisi acara di hari pertama yang disampaikan Instruktur Chandra Lukita meliputi Kalkulasi harga ekspor, Kalkulasi HPP, ROI, Biaya dan Harga untuk Ekspor ( EX WORK ), Komponen Biaya Ekspor, menentukan harga jual domestik, latihan penentuan harga untuk ekspor, pengalaman riwayat ringkas dalam melakukan bisnis ekspor, termasuk problema yang yang dihadapi dan solusinya ,bahkan sampai pada kiat sukses dalam bisnis ekspor . Dalam kesempatan tersebut  nara sumber memberikan waktu dan kesempatan ruang tanya jawab dan diskusi terhadap  peserta yang berjumlah sekitar 25 orang, dan dari ranah tersebut timbul beberapa kesimpulan dan jawaban dari nara sumber diantaranya 1.Profit sebaiknya tidak diambil dari Harga Pokok Produksi, melainkan diambil dari harga penjualan 2. Usaha untuk menjadi perusahaan leader membutuhkan proses panjang, karena para perusahaan leader pun memakan waktu belasan bahkan puluhan tahun untuk menguasai pasar jadi sebaiknya sebagai follower mengukur diri dalam memasang harga agar bisa survive dalam kompetisi produk. 3.Mencapai ROI (Return of Investment) tergantung seting dan rencana bisnis pengusaha, apakah mau cepat atau lebih lambat. Semua ada konsekwensinya. Pengusaha bisa memilih jika dia mau ROI nya 5 tahun, maka dia bisa menetapkan harga lebih murah. Meskipun lebih lama mencapai ROI tapi ini lebih aman karena harga produk dipasar menjadi lebih kompetitif. Kalau pengusaha menghendaki ROI lebih cepat misalnya 2 tahun, maka Ia harus membuat harga lebih mahal agar ROI nya lebih cepat tercapai, hanya saja perlu diingat, jika harga produk kita mahal di pasar maka malah akan tidak kompetitif saat bersaing dengan produk sejenis yang lebih murah sehingga malah akan mematikan pasar produk kita, tidak laku dan ROI malah tidak akan tercapai. Sedangkan dihari ke dua acara di buka oleh Kepala Seksi Ekspor Impor dan Promosi dan dilanjutkan oleh Nara sumber Instruktur Nursyamsu Mahyudin dengan beberapa item meliputi Riset Harga Pasar Dunia, Membandingkan dengan Harga Perusahaan Pesaing Biaya dan harga untuk ekspor (FOB), komponen biaya ekspor , menentukan harga jual domestik & Ekspor, Latihan kalkulasi harga ekspor (FOB). Dari uraian yang di sampaikan oleh nara sumber dapat di simpulkan bahwa untuk mencari harga pembanding bisa di lihat di situs perdagangan internasional secara online seperti Situs Alibaba.com, amazon.com dan lainnya, sedang mekanisme incoterm yang paling di sukai calon buyers adalah Harga Cost and Freight (CFR) adalah yang paling disukai oleh buyer dan harga EX Works adalah yang paling tidak disukai oleh buyer. Harga Ex Works menyulitkan buyer untuk menghitung ongkos dari pabrik hingga ke pelabuhan, kecuali buyer memiliki perwakilan di negara kita. Dihari ke 3  acara di isi oleh nara sumber Instruktur Antoni Tampubolon meliputi : Prosedur Transportasi dan Penanganan, Cargo Ekspor, Jenis Moda Transportasi, Penyedia jasa Transportasi Export By Air, Export By Sea, Biaya transportasi Ekspor (CNF), Menentukan minimum order.