KEGIATAN PEMBINAAN MENTAL DAN ROHANI BAGI APARATUR DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2024
12-02-2024
28
Rabu, 7 Februari 2024 - Sekretariat Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor Mengadakan Pengajian Rutin bulanan Pembinaan Mental dan Rohani bagi Aparatur Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan tema Hikmah Isra’Mi’raj di ruang aula Dinas Perdagangan dan Perindustrian dihadiri Pegawai Lingkup dinas oleh Ustd Yasir Ali Putro.
Ketika berada di bulan Rajab, umat Islam akan memperingati satu peristiwa bersejarah yang sangat penting. Ialah Isra Mi’raj, perjalanan Rasulullah SAW dari Makkah (Masjidil Haram) hingga ke Sidratul Muntaha Tahun ini, peringatan Isra Mi’raj 2024 jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024 Sebagaimana tersebut dalam ayat pertama surat Al-Isra’, yang mengisahkan peristiwa Isra' Mi’raj, kata yang digunakan untuk menyebut Nabi Muhammad adalah 'abdun yang berarti hamba. Penyebutan kata ‘abdun dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa derajat kehambaan di sisi Allah memiliki nilai yang sangat tinggi.
Asal mula penyebutan ‘abdun berawal ketika Nabi Muhammad saw diberikan pilihan oleh Allah melalui Malaikat Jibril, untuk memilih ingin menjadi nabi sekaligus raja atau menjadi nabi sekaligus hamba.
Kemudian Nabi lebih memilih menjadi hamba yang mengabdi kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa status kehambaan merupakan derajat paling agung di sisi Allah.
Isra’ Mi’raj menjadi salah satu pembekalan yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad dalam menempuh perjalananan dakwahnya. Sebagaimana diketahui bahwa sejak lahir, Nabi Muhammad telah banyak mendapatkan kesedihan, yang tak lain adalah pembekalan dari Allah untuk mengasah ketangguhannya.
Bahkan setelah Isra’ Mi’raj, tepatnya pascahijrah ke Madinah, hambatan dakwah Rasulullah lebih berat. Peristiwa perang badar, perang uhud, perang mu’tah, dan perang-perang lainnya adalah fakta sejarah bahwa perjuangan dakwah Nabi periode Madinah.
Teguh memegang prinsip dan menyampaikan kebenaran Hal itu yang diajarkan Nabi Muhammad sepulang Isra’ Mi’raj. Saat pagi setelah malam Isra' Mi’raj, Nabi mengabarkan peristiwa yang baru dialaminya ke penduduk Makkah.
Praktis, banyak orang yang tidak percaya dengan kabar yang dinilai tidak masuk akal itu. Hal ini menunjukkan bahwa kebenaran harus tetap disampaikan,
Peristiwa Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa umat Islam wajib menerima pendapat, ajaran, dan masukan dari seseorang dengan tidak melihat dari tua-mudanya usia, tinggi rendah pangkat/jabatannya, atau tinggi rendahnya pendidikan formal.
Tetapi dengan catatan, pendapat atau masukan itu adalah kebenaran dan mengandung keteladanan. Saat peristiwa Isra' Mi’raj, Nabi Muhammad menjadi imam shalat bagi nabi-nabi terdahulu. Ini bukti bahwa mereka tunduk dan mengikuti risalah Nabi.