Senin, 15 Agustus 2022 Sub Koordinator seksi Pengembangan Sumber Daya Industri (PSDI) Bidang Perindustrian, Ibu Dessy Zerlina, S.T, M.Ling melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi ke IKM Pangan Unggulan “Dodol Boga Rasa” dengan pemilik Egi Mardani yang beralamat di Kp. Blok Masjid Rt 02/ RW 01 No. 56, Desa Tenjo-Kecamatan Tenjo. Dalam kesempatan ini, Sub Koordinator seksi Pengembangan Sumber Daya Industri (PSDI) Bidang Perindustrian, Ibu Dessy Zerlina, S.T, M.Ling meninjau langsung ruang produksi, ruang pengemasan, ruang pengembangan SDM, gudang bahan baku, dan melihat aktivits pembuatan dan pengemasan dodol di tempat usaha dodol tersebut. Adapun hasil peninjauan lapangan diantaranya sebagai berikut; IKM Dodol Boga Rasa sudah berdiri sejak 1990 yang awalnya merupakan produk rumahan dengan kapasitas produksi terbatas. Saat itu, usaha dodol Boga Rasa ini dikelola oleh ibu Hj. Suhaesih. Saat ini usaha tersebut diwariskan kepada anaknya beliau yang bernama Bapak Egi Mardani. Namun Ibu Hj Suhaesih masih turun langsung untuk mengontrol pembuatan dodol Boga Rasa Tenjo. Saat ini Dodol Boga Rasa Tenjo sudah berkembang dan terkenal. Kapasitas produksinya juga sudah banyak, perhari mencapai 200kg dodol. Saat Ramadhan bisa mencapai 850 kg perharinya. Tenaga kerja yang digunakan sebanyak 30 orang baik tenaga kerja dengan berbagai macam tugas seperti pembuatan/produksi, penimbangan, pengemasan. Untuk bahan baku Dodol Boga Rasa, menggunakan produk lokal, seperti beras ketan dari Jasinga, gula aren dari Kabupaten Lebak. Dodol Boga Rasa termasuk IKM Unggulan karena sudah mandiri dan produknya sudah terkenal. Selain itu, Dodol Boga Rasa sudah banyak mendapat penghargaan seperti UMKM terbaik sekecamatan Tenjo tahun 2017, UMKM (kecil) Berprestasi yang mendapat piagam penghargaan dari Bupati Bogor Ibu Ade Yasin tahun 2020. Untuk pemasaran, Dodol Boga Rasa sudah tersebar seputar Jabotabek, Jawa, dan Luar Jawa. Pemasaran Dodol Boga Rasa menggunakan Instagram dan whatapp bisnis dalam memasarkan produknya. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih terkendala dalam pembuatan merek yang prosesnya cukup rumit dan lama. Sub Koordinator seksi Pengembangan Sumber Daya Industri (PSDI) Bidang Perindustrian, Ibu  Dessy Zerlina, S.T, M dalam kesempatan ini menyarankan untuk mencari beberapa alternative nama merek agar bisa lebih mudah dalam membuat mereknya. Legalitas yang dimiliki sudah cukup lengkap, yaitu NIB dan PIRT. Sedangkan untuk merek sedang diproses. Di akhir kunjungan, Bapak Egi Mardani berharap agar kegiatan monitoring dan evaluasi ini dapat sering dilakukan sehingga Industri Kecil dan Menengah dapat lebih memajukan kegiatan usahanya sesuai dengan bimbingan dan arahan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor. Kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk keseriusan Dinas Perdagangan dan Perinudstrian Kabupaten Bogor dalam membawa IKM Kabupaten Bogor untuk menjadi maju dan dapat bersaing di era Industri 4.0.