Senin, 26 Agustus 2024 bertempat di Hotel Mercure Jakarta diadakan Kegiatan FGD Pengembangan Kawasan Peruntukkan Industri dan Kawasan Industri di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tanggerang yang dihadiri oleh Direktur Ketahanan Usaha Industri Kemenperin, Biro Perencanaan Kemenperin, Disdagin Kab. Bogor, DPMPTSP Kab. Bogor, Dinas PUPR Kab. Tanggerang, Bapeda Kab.Tanggerang, Disperindag Kab. Tanggerang, BPN Kab. Tanggerang dan para Jafung Lingkungan Kemenperin.

Kegiatan FGD (Focus Group Discussion) ini membahas tentang Kebijkaan Perwilayahan Industri dan Perkembangan Kawasan Industri di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tanggerang.

Selain itu dibahas juga Kriteria Teknis Peruntukkan Kawasan Industri. Dari proses FGD yang dilakukan didapatkan Arah Kebijakan Pengembangan Industri (sektor Industi dan lokasi Industri) serta isu strategis kawasan peruntukkan Industri dan Kawasan Industri.

Agenda lanjutan dari FGD ini adalah:

  1. Pembahasan terkait Kawasan Industri Tertentu dengan luasan di bawah 50 hektar termasuk di dalamnya Kawasan Industri untuk kriteria Industri Kecil Menengah
  2. Pembahasan terkait penataan kembali Kawasan Industri yang memiliki permasalahan dalam perinjinan dan pengelolaannya.
  3. Akan dilakukan monev bersama terhadap industri-industri di luar kawasan industi (KI) dan kawasan peruntukkan industri (KPI).

Kegiatan FGD (Focus Group Discussion) tentang pengembangan industri, peningkatan investasi, dukungan energi, dan tenaga kerja, pada Hari Senin, 26 Agustus 2024 di Hotel Mercure Jakarta.

Merupakan langkah penting untuk merumuskan strategi yang holistik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam FGD tersebut, penting untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi tantangan, peluang, dan solusi yang dapat diimplementasikan bersama.

Peserta FGD aktif dalam diskusi, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pengalaman serta solusi terkait isu-isu yang dibahas. Beberapa topik yang dibahas antara lain strategi pengembangan industri berbasis teknologi, peningkatan akses terhadap modal bagi pelaku usaha kecil dan menengah, diversifikasi sumber energi, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan dan pendidikan.